Kamis, 19 Desember 2013
Browse Manual »
Wiring »
cina
»
menyusuri
»
raksasa
»
tembok
»
Menyusuri Tembok Raksasa Cina
Menyusuri Tembok Raksasa Cina
Tembok Raksasa Cina adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Beijing. Lokasinya yang agak jauh di pinggir kota memang merepotkan. Awalnya, saya sempat kebingungan karena tidak tahu transportasi apa yang nyaman untuk mencapai Tembok Raksasa ini.
Setelah cek-cek ombak lewat internet dan konsultasi dengan beberapa teman di komunitas perjalanan, akhirnya saya memilih menggunakan jasa tur. Beruntung, pilihan jasa tur keliling satu hari banyak. Malah, bisa pesan langsung di tempat. Baik hotel mewah maupun kecil menyediakan jasa ini.
Struktur tembok pun mengikuti bukit. (Syanne Susita)
Kisaran harganya sekitar Rp300 ribu. Harganya cukup terjangkau, mengingat harga itu mencangkup transportasi keliling tidak hanya ke Tembok Raksasa, tetapi beberapa tempat lain. Dan sudah termasuk tiket masuk ke tempat wisata dan makan siang dan malam di restoran.
Hal menyenangkan lainnya adalah selama perjalanan kita akan bertemu dengan tamu lain yang biasanya datang dari berbagai negara. Jadi, selama perjalanan, obrolan pun pasti akan lebih menarik.
Sekitar jam 8 pagi, mobil van berisikan sekitar 12 penumpang sudah menunggu di depan hotel. Di hotel ini, ternyata yang mendaftar tur cukup banyak. Jadi, begitu jalan, van langsung penuh. Hanya mampir satu hotel lagi untuk menjemput peserta tur dan semua bangku terisi penuh.
Bagi yang menjelajah Tembok Raksasa di musim dingin, bersiaplah dengan topi wol sebagai penghangat kepala. (Syanne …
Tujuan pertama adalah Badailing. Sepanjang jalan menuju tembok, pemandangan di kanan dan kiri cukup menakjubkan. Bukit yang berundak-undang dan kadang-kadang terlihat penampakan Tembok Raksasa. Berhubung saya berkunjung pada musim gugur, ranting-ranting pepohonan di sekitar bukit pun gundul tanpa dedaunan. Di beberapa tembok pun terlihat gumpalan salju.
Berhubung Badailing adalah titik wisata untuk menjelajah Tembok Raksasa yang paling populer, setiba di sana saya agak terkejut melihat betapa ramainya turis yang berkunjung. Sebelum turun dari mobil, pemandu tur yang sekaligus sopir van ini langsung memberi wanti-wanti kalau jika ingin menjelajah tembok sampai di titik terakhir yang diperbolehkan harus yakin kalau fisiknya kuat.
Rupanya, karena tembok dibangun di atas bukit, maka struktur tembok pun mengikuti bukit. Termasuk naik turunnya. Jadi, judulnya kaki harus kuat menapaki tangga yang kadang menukik tinggi atau undakan tangga satu dengan yang lain cukup jauh.
Hampir sebagian rombongan memutuskan untuk menjelajah tembok. Saat menyelusuri tembok, saya akhirnya bisa mengerti kenapa tembok ini bisa masuk dalam tujuh keajaiban alam di dunia. Dengan postur tubuh orang Cina yang lebih kecil dan ramping, sangatlah menakjubkan mereka bisa membuat tembok sebesar dan sekokoh ini.
Apalagi, para tentara yang setiap harinya bertugas menjaga di tiap-tiap menara. Betapa kuatnya stamina mereka karena setiap hari harus menyusuri tembok dan tangga-tangga curam ini. Saya pun langsung menghubungkan ini dengan ilmu meringankan tubuh yang sering ditemui dalam kisah kungfu/silat klasik Tiongkok.
Jika ingin mendapatkan gambar bagus, Tembok Raksasa ini memang ternyata harus berani dan kuat fisik hingga titik terakhir. Soalnya, tidak semua orang yang kuat mencapai titik terakhir itu. Sehingga saat mengambil gambar, komposisi pemandangan pun sepenuhnya bersih pada lekukan tembok tanpa tercemari oleh lalu-lalang pengunjung. Di titik terakhir ini, suhu udara pun lebih dingin.
Jadi, bagi yang menjelajah Tembok Raksasa di musim dingin, bersiaplah dengan topi wol sebagai penghangat kepala dan sarung tangan. Berhubung kita berjalan menyusuri tembok, menggunakan jaket terlalu tebal justru akan merepotkan. Badan akan panas saat jalan sehat menyusuri tembok.
Di sepanjang tembok, banyak juga penjaja minuman dan cendera mata. Untuk yang terakhir ini, sebaiknya dibeli saat mau turun atau kembali ke titik awal saja agar tidak memberatkan. Sebagai tempat yang paling ramai dikunjungi turis, jalur luncur sepanjang 1 kilometer bagi pengunjung yang kelelahan dibangun juga di sisi samping tembok,.
Hanya dengan membayar sekitar 30 yuan, kita bisa kembali tanpa harus menjelajahi tangga-tangga curam tadi dan meluncur cepat hingga tiba di titik awal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.